Semeru Mengamuk! Tanggul Jebol, Lahan Ludes
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, intensitas hujan tinggi yang mengguyur kawasan Gunung Semeru sejak sore hari menjadi penyebab utama meluapnya lahar dingin.

"Pada hari Rabu, 5 November 2025 sekitar pukul 15.00 WIB, wilayah Lumajang, khususnya di area Gunung Semeru, diguyur hujan deras dengan durasi yang cukup lama. Hal ini menyebabkan debit air meningkat drastis dan tanggul di Desa Gondoruso tidak mampu menahan tekanan air, sehingga jebol dan meluap ke beberapa titik di sekitar sungai pada pukul 16.00 WIB," jelas Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jatim, Satriyo Nurseno, seperti dikutip Lentera Pos.

Related Post
Akibatnya, sekitar 30 hektare lahan pertanian terendam, dua tempat usaha warga rusak, satu sepeda motor hanyut, dan satu truk terjebak di aliran sungai. Meskipun demikian, tidak ada laporan mengenai korban jiwa dalam peristiwa ini.
Saat ini, warga bersama dengan tim dari BPBD Jatim dan BPBD Lumajang tengah berupaya membersihkan material lumpur yang terbawa banjir di sekitar pemukiman dan lahan pertanian. Pihak berwenang juga terus memantau kondisi tanggul dan aliran sungai untuk mengantisipasi potensi banjir susulan.
BPBD Jatim telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk PUSDA UPT Lumajang, Forkompimca Pasirian, dan pemerintah desa, untuk mempercepat upaya pemulihan infrastruktur yang rusak dan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa ratusan warga di Desa Gondoruso sempat terisolasi akibat banjir lahar dingin yang memutus akses jalan dan merusak jembatan penghubung antara Kecamatan Pasirian dan Tempursari. Tiga dusun, yaitu Dusun Kaliwelang, Liwek, dan Glendang Petung, terisolasi dengan sekitar 300 kepala keluarga (KK) kesulitan beraktivitas akibat akses jalan yang terputus.










Tinggalkan komentar