Lentera Pos- Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata, Zita Anjani, menyuarakan keprihatinan mendalam terkait ancaman kerusakan ekosistem Raja Ampat akibat aktivitas pertambangan nikel di Papua Barat Daya. Dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis (5/6), Zita menekankan betapa pentingnya pelestarian surga bawah laut tersebut. "Raja Ampat adalah anugerah Tuhan, wajah pariwisata Indonesia yang harus kita jaga bersama," tegasnya. Ancaman ini bukan hanya masalah lingkungan, melainkan juga pukulan telak bagi citra pariwisata Indonesia di mata dunia.
Zita mendesak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk segera memanggil pihak-pihak terkait dalam aktivitas pertambangan tersebut guna meminta klarifikasi dan evaluasi menyeluruh. Pemerintah, kata Zita, harus menunjukkan komitmen nyata terhadap isu lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Tidak cukup hanya dengan wacana, tindakan tegas dan terukur sangat diperlukan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

Langkah koordinasi lintas kementerian dan lembaga pun telah digagas Zita. Kerjasama antara KLHK, Kementerian Pariwisata, pemerintah daerah Papua Barat Daya, dan pemangku kepentingan lainnya akan dirumuskan untuk merancang strategi pelestarian jangka panjang Raja Ampat. Zita meyakini bahwa pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan bukanlah hal yang saling bertentangan. Dengan pendekatan kolaboratif dan terintegrasi, keseimbangan antara keduanya dapat tercipta.

Related Post
Seruan Zita tidak hanya ditujukan kepada pemerintah. Ia mengajak seluruh pihak, termasuk pelaku usaha, masyarakat sipil, akademisi, dan media, untuk bahu-membahu menjaga kelestarian Raja Ampat. Tata kelola sumber daya alam yang adil dan berkelanjutan harus menjadi prioritas bersama. "Raja Ampat bukan hanya milik Papua Barat, tetapi milik Indonesia dan dunia," pungkas Zita, seraya berharap agar semua pihak turut bertanggung jawab dalam menjaga warisan alam yang tak ternilai harganya ini. Kegagalan menjaga Raja Ampat akan berdampak luas, bukan hanya pada lingkungan, tetapi juga pada perekonomian dan citra Indonesia di kancah internasional. Langkah konkret dan komitmen bersama menjadi kunci keberhasilan upaya pelestarian ini.









Tinggalkan komentar