Lentera Pos- Kabar duka menyelimuti Sukabumi, seorang pria bernama Abah Ocang (73) ditemukan meninggal dunia setelah berduel sengit dengan seekor King Kobra berukuran raksasa, mencapai empat meter panjangnya. Insiden tragis ini terjadi di Kampung Cipetir, Kecamatan Cidadap, Sukabumi, pada Senin (6/10) lalu.
Diduga kuat, Abah Ocang, warga setempat yang dikenal memiliki keahlian khusus dengan ular, berupaya melawan reptil mematikan tersebut. Namun, nasib berkata lain, gigitan ular berbisa itu mengenai sela jempol dan telunjuk kaki kanannya, meninggalkan luka menghitam dan membiru akibat racun yang menyebar dengan cepat ke seluruh tubuhnya.

Meskipun dalam kondisi kritis, Abah Ocang sempat menunjukkan perlawanan heroik. Ia berhasil menancapkan tongkat kayu miliknya tepat di ubun-ubun kepala King Kobra tersebut, hingga ular itu akhirnya meregang nyawa. Sayangnya, usaha terakhirnya itu tidak mampu menyelamatkan nyawanya sendiri.

Related Post
Aiptu Yadi Supriyadi, Kanit Reskrim Polsek Sagaranten Polres Sukabumi, menjelaskan bahwa jasad Abah Ocang pertama kali ditemukan oleh Erwanto (40), seorang warga yang hendak menyadap pohon karet sekitar pukul 06.00 WIB. "Korban ditemukan tergeletak di jalan setapak tak jauh dari rumahnya dalam kondisi sudah tidak bernyawa," ungkap Yadi.
Dari hasil pemeriksaan, ditemukan luka gigitan ular pada kaki kanan korban yang mengalami pembengkakan dan perubahan warna menjadi kebiruan. "Indikasi kuat kematian korban disebabkan oleh gigitan ular berbisa," imbuh Yadi.
Ade Pici, Staf Desa Cidadap, menduga bahwa Abah Ocang sempat berupaya menyelamatkan diri dengan melawan King Kobra menggunakan parang dan tongkat kayu. "Di lokasi kejadian, kami menemukan jejak-jejak perlawanan korban," ujar Ade.
Sayangnya, rumah Abah Ocang yang terletak jauh dari pemukiman warga lain, membuat upaya mencari pertolongan menjadi terlambat. Ia ditemukan meninggal dunia di jalan setapak, sebelum sempat mendapatkan penanganan medis. Kasus ini menjadi pengingat akan bahaya ular liar, terutama di wilayah yang berdekatan dengan habitat alaminya.
Tinggalkan komentar