Ancaman Bom Palsu: Densus 88 Usut Pelaku Internasional!

Ancaman Bom Palsu: Densus 88 Usut Pelaku Internasional!

Lentera Pos- Insiden pendaratan darurat pesawat Saudi Airlines SV-5276 di Bandara Kualanamu, Medan, Selasa (17/6), akibat ancaman bom, telah memicu penyelidikan intensif oleh Densus 88 Antiteror Polri. Bukan hanya penyelidikan di dalam negeri, Densus 88 juga telah menjalin koordinasi erat dengan otoritas Arab Saudi untuk mengungkap dalang di balik ancaman yang terbukti palsu tersebut.

Setelah tim Brimob dan Densus 88 memastikan tidak ada bahan peledak di pesawat yang membawa ratusan jemaah haji tersebut, pesawat melanjutkan perjalanan ke Bandara Soekarno-Hatta pada Rabu (18/6) pagi. Namun, investigasi mendalam tetap berlanjut. Juru Bicara Densus 88, AKBP Mayndra Eka Wardhana, menegaskan bahwa koordinasi internasional menjadi kunci pengungkapan kasus ini. Dugaan kuat pelaku bukan berasal dari Indonesia menjadi alasan utama kerja sama tersebut.

Ancaman Bom Palsu: Densus 88 Usut Pelaku Internasional!
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

"Penyelidikan dilakukan secara menyeluruh, melibatkan berbagai pihak dan otoritas terkait. Koordinasi dengan otoritas Arab Saudi sangat krusial dalam mengungkap jaringan dan motif pelaku," ujar Mayndra dalam keterangan persnya di Jakarta. Ia menambahkan bahwa respon cepat dan kolaboratif dari berbagai pihak, termasuk Kementerian Perhubungan, menjadi faktor penting dalam penanganan situasi darurat tersebut.

COLLABMEDIANET

Informasi awal dari Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah II Medan, Asri Santosa, menunjukkan bahwa ancaman bom tersebut dikirim melalui surel dari India. Pesan berbahasa Inggris itu mengancam akan meledakkan pesawat jika mendarat di Jakarta. Kementerian Perhubungan menerima email ancaman tersebut sekitar pukul 07.30 WIB, sebelum kemudian diteruskan kepada pihak berwenang. Pesawat yang membawa 442 jemaah haji Kloter 12 JKS itu pun langsung dialihkan ke Medan.

Meskipun ancaman terbukti palsu, Densus 88 berkomitmen untuk mengungkap pelaku dan jaringannya hingga tuntas. Kerja sama internasional dan investigasi yang komprehensif menjadi strategi utama dalam mengungkap kasus ini dan mencegah terulangnya kejadian serupa. Kecepatan respon dan kolaborasi antar lembaga menjadi bukti kesiapsiagaan Indonesia dalam menghadapi ancaman terorisme. Langkah-langkah selanjutnya akan difokuskan pada penelusuran jejak digital dan identifikasi pelaku berdasarkan informasi yang diperoleh dari otoritas India dan Arab Saudi. Perkembangan kasus ini akan terus dipantau dan diinformasikan kepada publik.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikuti kami :

Tinggalkan komentar