Lentera Pos- Dalam momentum Hari Raya Waisak 12 Mei 2025, BRI Peduli, melalui program Corporate Social Responsibility (CSR)-nya, telah menunjukkan komitmen nyata terhadap kesejahteraan masyarakat. Aksi sosial ini terwujud dalam penyaluran 1.000 paket sembako kepada umat Buddha di Tangerang, Banten. Gerakan ini bukan sekadar pembagian bantuan, melainkan sebuah strategi pembangunan ekonomi berbasis pemberdayaan masyarakat yang perlu dikaji lebih dalam.
Pemberian bantuan terfokus di sekitar Centiya Mi Lek Hud, sebuah wihara di kawasan Sewan, Tangga Asem, Mekarsari, Neglasari, Kota Tangerang. Pemilihan lokasi ini menunjukkan pemahaman BRI akan pentingnya menjangkau komunitas yang membutuhkan secara tepat sasaran. Hal ini mencerminkan strategi CSR yang efektif dan efisien, sebuah pendekatan yang patut diapresiasi dalam konteks pembangunan ekonomi inklusif.

Agustya Hendy Bernadi, Corporate Secretary BRI, menjelaskan bahwa aksi ini merupakan wujud tanggung jawab sosial perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat sekaligus mempererat tali silaturahmi. Pernyataan ini menunjukkan pemahaman BRI akan pentingnya peran korporasi dalam pembangunan sosial, melampaui sekadar profit maximization. Ini merupakan contoh implementasi Good Corporate Governance (GCG) yang baik.

Related Post
Apresiasi juga datang dari pihak penerima manfaat. Husein, Ketua Centiya Mi Lek Hud, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas bantuan tersebut. Menurutnya, bantuan ini bukan hanya meringankan beban ekonomi, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan kepedulian antarumat beragama. Hal ini menunjukkan dampak positif yang lebih luas dari program CSR BRI, yaitu peningkatan modal sosial masyarakat.
Ceceh Sentyanty, pengurus wihara, menambahkan bahwa bantuan ini diterima dengan penuh sukacita, khususnya di momen Hari Raya Waisak yang sarat makna spiritual. Hal ini menunjukkan keselarasan antara nilai-nilai keagamaan dan program CSR BRI, yang menciptakan sinergi positif bagi pembangunan berkelanjutan.
Dari perspektif ekonomi, aksi BRI Peduli ini memiliki implikasi yang signifikan. Bantuan sembako tidak hanya memenuhi kebutuhan konsumsi langsung, tetapi juga dapat meningkatkan daya beli masyarakat di tingkat mikro. Ini dapat berdampak positif pada perekonomian lokal, khususnya bagi UMKM di sekitar wilayah penyaluran bantuan. Program seperti ini perlu dikaji lebih lanjut sebagai model pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas yang efektif. Ke depannya, perlu dipertimbangkan perluasan program serupa ke wilayah lain dan peningkatan skala bantuan agar dampaknya semakin besar. Hal ini akan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan dan memperkuat citra positif BRI sebagai perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial.
Tinggalkan komentar