Lentera Pos- Kepala Sekolah SMAN 23 Makassar, Syahruddin, mengungkapkan tiga ruang kelas tidak dapat digunakan saat hujan. "Kalau hujan, siswa dan guru kehujanan. Mereka terpaksa kami pindahkan ke musala atau teras untuk belajar," ujarnya. Bahkan, sekolah terpaksa diliburkan saat hujan deras disertai angin kencang, diganti dengan pembelajaran daring demi keselamatan.
Lentera Pos- Kekhawatiran akan kondisi balok penyangga yang bisa menimpa siswa dan guru menjadi alasan utama. Masalah diperparah status kepemilikan gedung yang belum jelas, antara Pemprov dan Kemendikbudristek. "Statusnya masih pinjaman, bukan hak milik," jelas Syahruddin.

Lentera Pos- Asyifa Fitri Ramadani, siswi kelas 10, menuturkan atap bocor menyebabkan banjir di kelas lain. Selain itu, banyak ruang kelas tidak memiliki pintu, rawan kehilangan barang saat kegiatan di luar kelas.

Related Post
Lentera Pos- SMAN 23 Makassar menampung 912 siswa. Siswa, guru, dan orang tua berharap pemerintah segera memperbaiki fasilitas sekolah demi keselamatan dan kelancaran belajar mengajar.
Sekolah Bobrok! Siswa SMA Belajar di Musala Saat Hujan
Tinggalkan komentar