Lentera Pos- Dalam era yang semakin menekankan keberlanjutan, penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) bukan lagi sekadar tren, melainkan keharusan bagi semua sektor, termasuk pemerintahan. Integrasi ESG dalam pengelolaan pajak daerah, misalnya, menunjukkan komitmen nyata pemerintah terhadap pembangunan berkelanjutan dan tata kelola yang baik. Inilah yang dilakukan oleh Badan Pendapatan Daerah Sumatera Barat (Bapenda Sumbar) dengan mengadopsi Omni Communication Assistant (OCA) dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom). Langkah ini tak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan.
Adopsi OCA oleh Bapenda Sumbar sejalan dengan semangat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang menekankan kewajiban pemerintah dalam menjaga lingkungan secara berkelanjutan. Penggunaan OCA secara efektif mengurangi jejak karbon yang selama ini dihasilkan dari pencetakan surat fisik, spanduk, dan flyer dalam sosialisasi pajak kendaraan. Sebelum era digital, Bapenda Sumbar hanya mampu mengirimkan sekitar 3.000 surat pemberitahuan pajak per bulan, sebuah angka yang sangat terbatas dan tidak efisien. Proses tersebut juga menghasilkan limbah kertas dan bahan promosi yang signifikan.

Namun, dengan OCA, Bapenda Sumbar mampu meningkatkan jumlah pemberitahuan pajak hingga 1500%, dari 3.000 menjadi 45.000 per bulan. Integrasi OCA Blast dengan aplikasi pesan instan memungkinkan penyampaian informasi yang lebih cepat, tepat, dan luas kepada wajib pajak. Hal ini berdampak positif pada peningkatan kesadaran dan kepatuhan wajib pajak, yang pada akhirnya akan mengoptimalkan pendapatan daerah. Peningkatan efisiensi ini juga selaras dengan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan.

Related Post
Lebih dari sekadar efisiensi, implementasi OCA oleh Bapenda Sumbar mencerminkan komitmen terhadap aspek sosial. Dengan akses informasi yang lebih baik, wajib pajak mendapatkan layanan yang lebih adil dan transparan. Inovasi ini juga menunjukkan bagaimana teknologi dapat menjadi katalis perubahan menuju pemerintahan yang lebih responsif dan berkelanjutan. Keberhasilan Bapenda Sumbar ini menjadi contoh nyata bagaimana integrasi teknologi dan prinsip ESG dapat menciptakan sinergi positif bagi pembangunan daerah, meningkatkan pendapatan, dan menjaga kelestarian lingkungan. Model ini patut diadopsi oleh daerah lain di Indonesia sebagai langkah menuju pengelolaan pajak yang lebih modern, efisien, dan ramah lingkungan. Transformasi digital yang berkelanjutan seperti ini menjadi kunci pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.
Tinggalkan komentar