Lentera Pos- Tim SAR gabungan terus berpacu dengan waktu dalam proses evakuasi korban runtuhnya Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo. Hingga Minggu pagi (5/10), duka mendalam menyelimuti dengan ditemukannya 36 jenazah. Namun, harapan masih menyala untuk menemukan 27 santri lainnya yang diyakini masih terperangkap di bawah reruntuhan bangunan.
Proses pengangkatan puing telah mencapai 60%, namun kini memasuki fase paling kritis. Hambatan utama adalah keberadaan beton bangunan yang runtuh dan menempel erat pada gedung di sisi kiri lokasi kejadian. Kondisi ini mengharuskan tim evakuasi untuk bertindak ekstra hati-hati.
Risiko runtuhan susulan menjadi perhatian utama. Setiap gerakan yang salah dapat membahayakan nyawa tim SAR dan juga korban yang mungkin masih hidup.
Related Post
Untuk memastikan keamanan proses evakuasi, Tim SAR gabungan berencana menggandeng ahli struktur bangunan dari Departemen Teknik Sipil ITS. Konsultasi ini diharapkan dapat memberikan solusi terbaik dalam mengatasi kendala yang ada dan mempercepat proses pencarian korban.
- Fokus Utama: Keselamatan tim SAR dan korban yang mungkin masih hidup.
- Tantangan: Beton bangunan runtuh yang menempel pada gedung lain.
- Solusi: Konsultasi dengan ahli struktur bangunan dari ITS.
- Harapan: Menemukan 27 santri yang masih hilang.
- Status: Proses evakuasi terus dikebut dengan kehati-hatian tinggi.
Tinggalkan komentar