Lentera Pos- Ratusan warga yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina menggelar aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS), Jakarta Pusat, pada Minggu pagi (27/7). Aksi ini merupakan bentuk solidaritas terhadap Palestina dan kecaman terhadap agresi Israel yang menyebabkan krisis kemanusiaan di Gaza.
Massa mulai berkumpul sejak pukul 06.30 WIB, membawa berbagai atribut seperti poster, bendera Palestina, dan bahkan peralatan masak sebagai simbol perlawanan. Mereka meneriakkan yel-yel mengecam tindakan Israel dan menyerukan pembebasan Palestina. Rencananya, aksi akan dilanjutkan dengan longmarch menuju Bundaran Hotel Indonesia (HI) dan kembali lagi ke Kedubes AS. "Stop stop genocide! Free-free Palestine!" teriak para demonstran dengan semangat.
Aksi ini dilakukan di tengah kondisi Gaza yang memprihatinkan akibat krisis kelaparan yang telah merenggut nyawa ratusan bayi dan anak-anak. Uskup Patriark Latin Yerusalem, Kardinal Pierbattista Pizzaballa, yang baru saja kembali dari Gaza, menggambarkan situasi di sana sebagai "lautan tenda" dengan ratusan ribu, bahkan mungkin jutaan, orang hidup tanpa kebutuhan dasar.
Related Post
Kardinal Pizzaballa juga menyoroti kelangkaan pangan yang ekstrem, di mana komunitas Katolik saja hanya bisa memasak dua kali seminggu dengan menu seadanya. Ia mendesak segera dilakukannya gencatan senjata agar bantuan kemanusiaan dapat masuk dan warga Gaza bisa bernapas lega. "Cukup beri waktu sejenak agar warga bisa bernapas dan makanan bisa masuk. Ini soal kehendak," tegasnya.
Meskipun dalam kondisi yang sulit, Kardinal Pizzaballa menyampaikan bahwa warga Gaza memiliki semangat hidup yang luar biasa dan bertekad untuk bertahan serta membangun kembali kehidupan mereka. Aksi Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina ini menjadi bukti dukungan nyata dari masyarakat Indonesia terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Tinggalkan komentar