Tragedi Trenggalek: Satu Keluarga Tertimbun, Evakuasi Dramatis!

Tragedi Trenggalek: Satu Keluarga Tertimbun, Evakuasi Dramatis!

Judul Alternatif:

    Tragedi Trenggalek: Satu Keluarga Tertimbun, Evakuasi Dramatis!
    Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id
  • Trenggalek Berduka: Longsor Renggut Nyawa Satu Keluarga
  • Rumah Hancur, Keluarga Tewas: Longsor Maut di Trenggalek
  • Detik-Detik Evakuasi Korban Longsor Trenggalek, Penuh Haru!

Lentera Pos- Kabar duka menyelimuti Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, setelah longsor dahsyat menerjang Dusun Banaran, Kecamatan Bendungan, pada Sabtu (1/11) malam sekitar pukul 23.00 WIB. Bencana ini merenggut nyawa empat orang yang merupakan satu keluarga, meninggalkan luka mendalam bagi masyarakat setempat.

Longsor tragis ini dipicu oleh hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak siang hari, menyebabkan tebing setinggi 30 meter menjadi labil dan akhirnya ambruk menimpa rumah yang menjadi tempat tinggal keluarga malang tersebut.

COLLABMEDIANET

Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit, yang bertindak sebagai SAR Mission Coordinator (SMC), menyatakan bahwa tim SAR gabungan segera bergerak cepat setelah menerima laporan kejadian. Upaya pencarian dan pertolongan korban langsung diintensifkan.

"Pada hari pertama operasi SAR, tim berhasil menemukan satu korban bernama Wijianto dalam kondisi hidup," ungkap Nanang, Senin (3/11). Penemuan ini memberikan secercah harapan di tengah suasana duka.

Namun, harapan itu perlahan meredup ketika pada hari kedua, tim SAR kembali menemukan empat korban lainnya, yaitu Syarif (60), Welas (53), Rohman (15), dan Fajar (19). Keempatnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Jenazah para korban kemudian dievakuasi ke RSUD dr. Soedomo Trenggalek untuk proses identifikasi dan penanganan lebih lanjut.

Koordinator Pos SAR Trenggalek, Bayu Prasetyo, yang bertindak sebagai On Scene Commander (OSC), menjelaskan bahwa proses pencarian dilakukan secara manual dengan menggunakan alat gali sederhana seperti cangkul dan sekop. Kondisi lapangan yang sulit, minimnya penerangan saat pencarian dini hari, serta risiko longsor susulan menjadi tantangan tersendiri bagi tim SAR gabungan.

"Selama proses pencarian berlangsung, kami menempatkan safety officer untuk mengawasi keamanan tim di lapangan. Petugas ini bertugas memberikan peringatan apabila muncul tanda-tanda bahaya," jelas Bayu. Langkah ini diambil untuk memastikan keselamatan para petugas SAR yang berjuang di tengah kondisi yang sangat berisiko.

Tragedi longsor di Trenggalek ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bencana alam, terutama di musim hujan. Masyarakat diimbau untuk selalu memantau kondisi lingkungan sekitar dan segera melapor kepada pihak berwenang jika melihat tanda-tanda bahaya.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikuti kami :

Tinggalkan komentar