Tragedi Ponpes Al Khoziny: Update Korban & Kendala Evakuasi

Tragedi Ponpes Al Khoziny: Update Korban & Kendala Evakuasi

Lentera Pos- Proses pencarian dan evakuasi korban runtuhnya gedung Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, terus dilakukan. Insiden tragis yang terjadi pada Senin (29/9) sore itu menimpa gedung tiga lantai yang juga berfungsi sebagai musala asrama putra, saat ratusan santri tengah melaksanakan salat Ashar berjamaah.

Korban Terus Bertambah

Tragedi Ponpes Al Khoziny: Update Korban & Kendala Evakuasi
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

Hingga hari ke-8, Senin (6/10) malam, tim SAR gabungan berhasil menemukan 66 korban tewas, termasuk tujuh potongan tubuh. Jenazah para korban dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya untuk identifikasi oleh tim DVI Polda Jatim. Kasubdit RPDO Basarnas, Emi Freezer, melaporkan bahwa 13 korban dan dua potongan tubuh berhasil dievakuasi pada hari itu.

COLLABMEDIANET

Identifikasi Korban

Tim DVI Polda Jawa Timur berhasil mengidentifikasi tujuh korban pada Senin malam, sehingga total korban teridentifikasi menjadi 17 orang.

Bencana Terbesar 2025

BNPB menyebut runtuhnya gedung Ponpes Al Khoziny sebagai bencana dengan jumlah korban terbesar di tahun 2025. Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, menyatakan jumlah korban jauh lebih besar dibandingkan bencana alam lain tahun ini.

Operasi Khusus

Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii, menyatakan proses evakuasi diperpanjang hingga seluruh korban ditemukan. Operasi ini berstatus khusus dan akan berakhir setelah semua langkah penanganan selesai. Evakuasi dan pengangkatan material akan terus dilakukan hingga tuntas.

Hambatan Evakuasi

Kondisi fisik bangunan dan keterbatasan ruang manuver alat berat menjadi hambatan utama evakuasi. Material reruntuhan yang terhubung dengan bangunan lain memerlukan kehati-hatian ekstra dalam pemotongan dan pengangkatan. Area lokasi yang sempit membatasi pergerakan alat berat, sehingga hanya dua unit yang bisa dioperasikan bersamaan. Setiap langkah dilakukan dengan prinsip kehati-hatian dan pengawasan ketat dari para ahli ITS.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikuti kami :

Tinggalkan komentar