Lentera Pos- Presiden Prabowo Subianto memberikan peringatan tegas kepada seluruh komandan dan pemimpin satuan TNI. Dalam upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Pusdiklatpassus Kopassus, Batujajar, Jawa Barat, Minggu (10/8), Prabowo menekankan pentingnya membina prajurit dengan keras, namun tanpa kekerasan. Pesan ini disampaikan di tengah sorotan kasus meninggalnya Prada Lucky Chepril Saputra Namo yang diduga akibat penganiayaan.
Prabowo dengan lugas menyampaikan, "Jaga pasukanmu sebaik-baiknya, bina anak buahmu sebaik-baiknya. Anak buahmu adalah bagaikan anak kandungmu sendiri. Pimpin dengan baik, jaga mereka dengan baik, latih mereka dengan keras, tetapi tidak dengan kekejaman." Pernyataan ini bukan sekadar himbauan, melainkan instruksi langsung dari Presiden kepada para pemimpin satuan, termasuk mereka yang baru dilantik.

Kasus Prada Lucky, yang baru dua bulan bertugas dan meninggal dunia diduga akibat kekerasan sesama prajurit, menjadi latar belakang penting pesan tersebut. Saat ini, Denpom Kupang tengah mengusut kasus ini, memeriksa 24 orang dari Batalyon Teritorial Pembangunan 834/Wakangan Mere. Tragedi ini menjadi pengingat pentingnya disiplin dan etika dalam pembinaan prajurit.

Related Post
Lebih jauh, Prabowo menekankan kepemimpinan yang berintegritas. Ia menginstruksikan para pemimpin untuk menjadi teladan, memimpin dari depan, dan berada di garis terdepan, terutama di daerah rawan. "Tidak ada pemimpin yang memimpin dari belakang, berlindung di balik pasukannya," tegas Prabowo. Amanat ini disimak langsung oleh Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, beserta para Kepala Staf Angkatan dan Kapolri.
Upacara tersebut juga menandai pelantikan sejumlah pejabat tinggi TNI, termasuk Wakil Panglima TNI, Panglima Kopassus, Panglima Korps Marinir, Panglima Korps Pasukan Gerak Cepat, dan Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional TNI AU. Selain itu, enam Pangdam baru juga dilantik. Puncak acara adalah peresmian sejumlah organisasi baru di tiga matra TNI, termasuk enam Kodam, 14 Koarmatim, dan berbagai satuan lainnya. Peresmian ditandai dengan penekanan tombol sirine dan penembakan meriam.
Peristiwa ini menunjukkan komitmen Presiden Prabowo dalam menjaga profesionalisme dan kesejahteraan prajurit TNI, sekaligus menjadi sinyal kuat tentang penegakan disiplin dan penanganan tegas terhadap pelanggaran kode etik di lingkungan militer. Ke depan, perhatian terhadap kesejahteraan prajurit dan pencegahan kekerasan internal akan menjadi fokus utama.










Tinggalkan komentar