- Lentera Pos- Gelombang aksi protes kembali mengguncang sektor transportasi Indonesia. Sejumlah organisasi sopir dan buruh transportasi logistik mengumumkan akan menggelar aksi mogok nasional mulai 13 Juli 2024. Aksi ini merupakan bentuk kekecewaan terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap tidak pro-pekerja transportasi. Konfederasi Sarbumusi bersama berbagai asosiasi pengemudi dari seluruh Indonesia menjadi motor penggerak aksi ini.

Aksi ini dipicu oleh ketidakpuasan terhadap Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Bagian Kewilayahan (Kemenko IPK) serta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam penyusunan rencana penerapan Zero ODOL (Over Dimension Over Load). Para sopir merasa tidak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan yang berdampak langsung pada mata pencaharian mereka.
Organisasi yang turut serta dalam aksi ini antara lain Rumah Berdaya Pengemudi Indonesia (RBPI), Aliansi Perjuangan Pengemudi Nusantara (APPN), Asosiasi Sopir Logistik Indonesia (ASLI), dan Konfederasi Sopir Logistik Indonesia (KSLI). Mereka memastikan aksi ini akan berlangsung damai dan tidak mengganggu transportasi umum. Fokus utama adalah penghentian operasional transportasi logistik dari berbagai titik strategis.
Tuntutan utama para sopir adalah perlindungan hukum yang lebih kuat. Mereka mendesak pemerintah dan DPR RI untuk segera merumuskan Undang-Undang Perlindungan Pengemudi/Sopir. UU ini diharapkan dapat mengatur skema upah yang layak, hubungan industrial yang berkeadilan, serta jaminan sosial tanpa biaya bagi para sopir yang memiliki risiko kerja tinggi.

Related Post
Selain itu, para sopir juga menuntut agar UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan direvisi. Revisi ini harus melibatkan pengemudi dan pelaku usaha logistik agar kebijakan yang dihasilkan tidak merugikan pihak-pihak di lapangan. Penerapan Zero ODOL dinilai terlalu tergesa-gesa dan tidak mempertimbangkan kesiapan industri transportasi, terutama armada kecil dan menengah.
Para sopir juga mengusulkan pembentukan Komite Keselamatan dan Produktivitas Transportasi yang beranggotakan perwakilan pengemudi, pengusaha, dan pemerintah. Lembaga ini diharapkan menjadi forum tripartit sektoral untuk mengawasi sistem kerja yang adil dan ekosistem logistik yang bebas pungli serta premanisme.
Aksi mogok direncanakan berlangsung serentak di berbagai wilayah utama, mulai dari Sumatra Utara, Lampung, Banten, Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga Sulawesi Selatan. Ratusan bahkan ribuan sopir diperkirakan akan menghentikan operasional angkutannya selama aksi berlangsung.
Dengan slogan "Kami Tetap Ada dan Terus Berlipat Ganda," para pengemudi menegaskan bahwa perjuangan mereka bukan untuk melawan negara, melainkan untuk memperbaiki sistem yang selama ini timpang dan membebani buruh transportasi. Aksi ini menjadi sinyal kuat bagi pemerintah untuk segera mengambil langkah-langkah konkret dalam melindungi hak-hak para sopir dan menciptakan ekosistem transportasi yang lebih adil. lenterapos.com akan terus memantau perkembangan situasi ini dan memberikan informasi terbaru kepada pembaca.









Tinggalkan komentar