Lentera Pos- Tragedi ledakan saat pemusnahan amunisi TNI di Cibalong, Garut, Jawa Barat, yang menewaskan 13 orang (4 TNI dan 9 warga sipil) telah memicu kecaman keras dari Imparsial. Lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang fokus pada isu HAM ini mendesak dilakukan investigasi menyeluruh dan transparan atas peristiwa memilukan tersebut. Direktur Imparsial, Ardi Manto, dalam keterangan tertulisnya, menyatakan bahwa jatuhnya korban jiwa, baik dari kalangan prajurit maupun warga sipil, mengindikasikan adanya kelalaian fatal dalam penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) pemusnahan amunisi.
Ardi menegaskan perlunya evaluasi komprehensif, tak hanya pada tataran pelaksana lapangan, namun juga pada rantai komando yang bertanggung jawab. Ia menyoroti lemahnya pengamanan area dan minimnya sosialisasi kepada warga sekitar mengenai radius bahaya ledakan. Keberadaan warga sipil di zona bahaya, menurutnya, merupakan bukti nyata kegagalan dalam aspek keamanan dan komunikasi publik. "Pemusnahan bahan peledak seharusnya mengedepankan aspek keamanan, keterbukaan informasi, serta kolaborasi aktif dengan masyarakat sekitar," tegas Ardi.

Lebih jauh, Imparsial melihat insiden ini sebagai gejala masalah yang lebih sistemik: penurunan profesionalisme TNI akibat keterlibatan yang terlalu meluas dalam urusan non-pertahanan. Ardi mencontohkan keterlibatan TNI dalam program-program sipil, dari penanganan kenakalan siswa hingga penjagaan gedung kejaksaan, yang berpotensi mengalihkan fokus dan mengurangi keahlian mereka dalam tugas utama sebagai alat pertahanan negara. "Ini ancaman serius bagi profesionalisme TNI," tegasnya.

Related Post
Imparsial pun mendesak pemerintah untuk bertanggung jawab penuh atas kerugian yang ditimbulkan, termasuk jaminan kehidupan bagi keluarga korban. Ardi juga meminta Panglima TNI untuk segera melakukan evaluasi internal dan investigasi terhadap seluruh pihak yang terlibat, termasuk komandan yang bertanggung jawab atas operasi pemusnahan amunisi tersebut. Peristiwa ini, menurut Imparsial, harus menjadi momentum untuk melakukan reformasi menyeluruh dalam prosedur dan pengawasan pemusnahan amunisi TNI, guna mencegah tragedi serupa terulang di masa mendatang. Kejelasan dan transparansi dalam investigasi menjadi kunci penting untuk memulihkan kepercayaan publik dan memastikan pertanggungjawaban atas kelalaian yang terjadi.
Tinggalkan komentar