Lentera Pos- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menanggapi santai ultimatum dari juru bicara Ketua Umum GRIB Jaya Hercules, Razman Arif Nasution. Dalam pernyataan tegasnya di Bandung, Dedi menekankan komitmennya untuk menjaga iklim investasi dan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat. Ia menyatakan tak gentar menghadapi ancaman apapun, mengutamakan tugasnya untuk menciptakan rasa aman bagi seluruh warga dan investor.
"Tugas kami adalah memastikan investasi berjalan lancar, rakyat bekerja, dan sejahtera," tegas Dedi. Sikapnya yang tak gentar ini merupakan balasan atas ultimatum yang disampaikan Razman, yang meminta Dedi untuk tidak mengganggu kegiatan GRIB yang berpotensi menimbulkan konflik. Ultimatum tersebut muncul setelah insiden kekerasan yang melibatkan anggota GRIB di Depok, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

Dedi menyatakan bahwa dirinya terbuka terhadap kritik, asalkan bersifat konstruktif dan bermanfaat bagi masyarakat Jawa Barat. Namun, ancaman bukanlah bagian dari dialog yang ia hargai. "Kritik yang membangun, saya dengar. Ancaman? Tidak," tegasnya.

Related Post
Insiden di Depok, yang melibatkan pembakaran tiga mobil polisi dan penangkapan tujuh tersangka (enam di antaranya anggota GRIB), menjadi latar belakang ultimatum tersebut. Pihak kepolisian telah menetapkan ketujuh tersangka sebagai pelaku aksi kekerasan saat upaya penangkapan pimpinan GRIB. Peristiwa ini menunjukkan eskalasi konflik yang menarik perhatian publik dan menempatkan Dedi Mulyadi di tengah sorotan tajam. Sikap tegasnya kini menjadi perbincangan luas, menunjukkan komitmennya pada keamanan dan kesejahteraan warga Jawa Barat. Bagaimana respons GRIB Jaya selanjutnya atas pernyataan Dedi Mulyadi ini menjadi pertanyaan menarik yang menunggu jawaban. Apakah eskalasi konflik akan berlanjut atau akan ada upaya de-eskalasi menjadi fokus perhatian publik dan media.
Tinggalkan komentar