Lentera Pos- Dari lereng Gunung Ciremai, sebuah kisah inspiratif UMKM perempuan terukir. Hayanah, seorang perempuan berusia 59 tahun, membuktikan bahwa kegigihan dan inovasi dapat mengubah nasib, bahkan di tengah keterbatasan. Perjalanan hidupnya, yang diawali dengan krisis ekonomi 1998 dan kepulangannya ke kampung halaman di Kuningan, Jawa Barat, merupakan gambaran nyata keuletan dan daya juang perempuan Indonesia.
Setelah mengalami dampak krisis ekonomi yang memaksanya kembali ke kampung halaman, Hayanah menemukan peluang emas di sektor pertanian. Ubi jalar, komoditas sederhana, menjadi kunci perubahan. Pada tahun 2009, berbekal pengalaman berorganisasi di program PNPM dan UPK sejak 2006, ia mendirikan Kelompok Wanita Tani (KWT) Sri Mandiri. Awalnya hanya beranggotakan 20 orang dengan modal seadanya, KWT Sri Mandiri kini berkembang pesat menjadi lebih dari 100 anggota.

Keberhasilan KWT Sri Mandiri tidak lepas dari kerja keras dan inovasi dalam mengolah ubi jalar. Berbagai produk olahan ubi jalar diciptakan, dan strategi pemasaran yang tepat sasaran menjadi kunci utama. Dari penjualan langsung, KWT Sri Mandiri berhasil menembus pasar ritel modern, hingga kini produknya tersebar di lebih dari 1.400 gerai minimarket di wilayah Cirebon hingga Brebes. Lebih mengejutkan lagi, produk mereka bahkan telah menembus pasar internasional, meski masih dalam skala kecil, yakni Malaysia dan Korea.

Related Post
Peran Bank Rakyat Indonesia (BRI) dalam perjalanan sukses KWT Sri Mandiri patut diapresiasi. Pada tahun 2010, BRI memberikan akses permodalan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang sangat krusial bagi pengembangan usaha. Pinjaman tersebut digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi, membeli mesin, membangun fasilitas, dan bahkan membeli tanah untuk perluasan rumah produksi. Dukungan BRI Peduli berupa peralatan usaha pada tahun 2022 semakin memperkuat fondasi KWT Sri Mandiri. Kemitraan strategis ini menjadi bukti nyata bagaimana lembaga keuangan dapat berperan aktif dalam memberdayakan UMKM perempuan di Indonesia.
KWT Sri Mandiri tidak hanya sukses secara ekonomi, tetapi juga membawa dampak sosial yang signifikan. Perempuan-perempuan yang awalnya hanya mengurus rumah tangga kini memiliki penghasilan dan kemandirian finansial. Mereka tidak hanya meningkatkan kesejahteraan keluarga, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan ekonomi desa. Kisah Hayanah dan KWT Sri Mandiri merupakan inspirasi bagi perempuan Indonesia lainnya untuk berani bermimpi, berinovasi, dan menciptakan peluang di tengah tantangan. Model bisnis yang terbukti berhasil ini dapat diadopsi dan dikembangkan di berbagai daerah di Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis pemberdayaan perempuan. Keberhasilan ini juga menunjukkan pentingnya akses permodalan dan pendampingan yang tepat sasaran dalam mendorong pertumbuhan UMKM.
Tinggalkan komentar