Lentera Pos- Kolaborasi strategis antara PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI dan Ikatan Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (IKA ITS) kembali diperkuat. Perpanjangan kerja sama ini, yang ditandai dengan penandatanganan perjanjian antara Division Head Institutional Banking 2 BNI, Efrizal, dan Ketua Umum IKA ITS, Wiluyo Kusdwiharto (Direktur PLN), di Grand Ballroom Menara BNI Pejompongan, Sabtu (26/4), menandai babak baru dalam dukungan sektor perbankan terhadap kemajuan pendidikan tinggi di Indonesia. Kehadiran Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Rektor ITS Prof. Bambang Pramujati, serta jajaran dan alumni ITS turut mewarnai acara penting ini.
Langkah BNI ini bukan sekadar aksi korporasi semata, melainkan sebuah strategi investasi jangka panjang yang cerdas. Dengan menggandeng IKA ITS, BNI mengakses jaringan luas lebih dari 125.000 alumni ITS yang tersebar di berbagai sektor dan wilayah. Jaringan ini bukan hanya aset berharga bagi IKA ITS dalam mendukung almamater, tetapi juga potensi pasar yang signifikan bagi BNI. Inilah yang menjadikan kolaborasi ini begitu menarik dari perspektif ekonomi.
Inti dari kerja sama ini terletak pada penerbitan dan pengelolaan Kartu Tanda Anggota (KTA) Co-Branding BNI-IKA ITS. Lebih dari sekadar kartu identitas, KTA ini terintegrasi dengan rekening BNI Taplus, berfungsi sebagai ATM dan TapCash. Inovasi ini mencerminkan komitmen BNI dalam mendorong inklusi keuangan dan integrasi digital, khususnya di kalangan alumni perguruan tinggi. Kemudahan akses perbankan, yang dapat dilakukan melalui pembukaan rekening di cabang BNI atau secara kolektif, menunjukkan kebijaksanaan BNI dalam mengakomodasi kebutuhan beragam segmen pasar.
Related Post
Target penerbitan 6.000 kartu untuk mahasiswa ITS yang akan diwisuda tahun ini merupakan indikator ambisius BNI dalam penetrasi pasar. Ini menunjukkan kepercayaan diri BNI dalam menawarkan produk dan layanan yang relevan dengan kebutuhan generasi muda. Lebih dari itu, langkah ini juga berdampak positif pada peningkatan literasi keuangan di kalangan mahasiswa.
Secara keseluruhan, perpanjangan kerja sama BNI dan IKA ITS bukan hanya sekadar kolaborasi, melainkan sebuah model kemitraan strategis yang patut ditiru. Integrasi antara sektor perbankan dan dunia pendidikan ini membuka peluang besar bagi pengembangan sumber daya manusia Indonesia yang lebih berkualitas dan berdaya saing global. Dengan memanfaatkan teknologi dan layanan perbankan yang terintegrasi, kolaborasi ini berpotensi menciptakan dampak ekonomi yang signifikan, baik secara langsung maupun tidak langsung, bagi Indonesia. Keberhasilan model ini dapat menginspirasi lembaga keuangan lain untuk turut berinvestasi dalam pengembangan pendidikan tinggi, menciptakan ekosistem yang saling menguntungkan dan mendorong kemajuan bangsa.
Tinggalkan komentar